A. PENJELASAN ALAT
1. Kabel.
kabel merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini kabel juga berperan sebagai penghantar arus listrik pada sebuah komponen. Cara penggunaan kabel cukup menghubungkan kabel dengan sumber tegangan, maka arus listrik akan mengalir,seperti misalnya dari power supply ke lampu. Kabel terdiri dari serat kabel dan pelindung serat, serat kabel sebagai penghantar dan pelingdung fungsinya untuk membungkus serat agar tidak berbahaya bila kita ingin memegang atau menyentu kabel.
2. Lampu LED.
LED (light-emitting diode) adalah suatu semi konduktor yang memancarkan cahaya monokromaatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultra violet dekat atau inframerah dekat.
Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut P-N junction Pembawa-muatan electron dan lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon. Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silicon atau germanium memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat. Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.
Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju.Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf). Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.
Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit karena tiap LED mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju relatif rendah.Pada umumnya, LED yang ingin disusun secara seri harus mempunyai tegangan maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara baik.
B. Praktikum
MENGAMATI ADANYA ARUS LISTRIK PADA BUAH-BUAHAN
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan dapat mengamati adanya arus listrik pada buah-buahan
B. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan | Jumlah |
Jepit Buaya Kabel Lampu LED Kentang Tomat Lemon/ jeruk nipis Lempengan seng Lempengan tembaga | seperlunya seperlunya 1 seperlunya seperlunya seperlunya seperlunya seperlunya |
C. Dasar Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan olehhukum coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik. Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negative.
D. Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam buah.
3. Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan secara paralel dengan lampu LED.
4. Lihat nyala lampu yang terjadi dan catat hasilnya pada table pengamatan.
5. Jika nyala kurang terang, tambahkan jumlah buah sampai nyala lampu led bertambah terang.
6. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengganti jenis buahnya.
E. Tabel Pengamatan
Jenis buah | Keadaan LED |
Kentang Tomat Jeruk nipis/lemon | Menyala Menyala Menyala |
F. Kesimpulan
Menyalanya lampu LED dikarenkan adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, buah-buahan dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah. Getah dari buah-buahan tersebut mempengaruhi logam-logam itu secara kimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar